Dengandemikian sejumlah contoh kalimat secara langsung diubah menjadi kalimat tidak langsung. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan kepada semua pembaca, baik mengenai kalimat tertentu, maupun materi pembelajaran dalam Bahasa Indonesia secara umum. Tolong maafkan juga jika ada kesalahan yang terkandung dalam artikel ini. Ubahlahkalimat langsung di atas menjadi bentuk tidak langsung yang benar. A. Adel sangat gembira dan mengajak ayahnya untuk liburan ke pantai sore ini. B. Adel berkata pada ayahnya dengan gembira bahwa mereka akan liburan sore ini. C. Adel berteriak kepada ayahnya dan mengajak untuk liburan ke pantai sore ini. 2 Merubah Kalimat Tidak Langsung menjadi Kalimat Langsung. Untuk merubah kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung, kita dapat menerapkan cara berikut, Contoh : Hilman mengatakan jika ia akan datang ke rumahku nanti sore. Untuk merubahnya menjadi kalimat langsung yang harus kita lakukan, Menerka kira-kira apa yang Hilman bicarakan saat itu. Pembahasan Apabila kalimat langsung menggunakan kata tanya WH Question+How, maka kalimat tidak langsungnya tetap menggunakan kata tanya yang sama, hanya tenses-nya yang berubah. Present tense menjadi past tense dan susunan kalimat pertanyaan pada kalimat langsung berubah jadi pernyataan pada kalimat tidak langsung. Custom log Kalimatlangsung juga termasuk dalam ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicaranya, tidak mengucapkan kembali kalimat seperti yang dikatakan oleh sumber. Contoh kalimat langsung juga biasanya digunakan dalam dialog. Lihat juga: Tega, Diam-Diam Wanita Ini Dinikahkan Paksa K7vLBE. Hari dan gelanggang berulangulang harus diubah detik mengubah kalimat sewaktu menjadi kalimat lain langsung. Frasa dalam Kalimat Langsung Frasa yang Setara kerumahtanggaan Kalimat Tidak Langsung today that day “I saw him today“, she said. She said that she had seen him that day. yesterday the day before “I saw him yesterday“, she said. She said that she tenggat seen him the day before. The day before yesterday two days before “I met her the day before yesterday“, he said. He said that he senggat met her two days before. Tomorrow the next/following day “I’ll see you tomorrow“, he said He said that he would see me the next day. The day after tomorrow in two days time/ two days later “We’ll come the day after tomorrow“, they said. They said that they would come in two days time/two days later. Next week/month/year the following week/month/year “I have an appointment next week“, she said. She said that she had an appointment the following week. Last week/month/year the previous/week/month/year “I was on holiday last week“, he told us. He told us that he had been on holiday the previous week. ago before “I saw her a week ago,” he said. He said he had seen her a week before. this buat tahun that “I’m getting a new car this week“, she said. She said she was getting a new car that week. this/that pengenalan sifat/adjective the “Do you like this shirt?” he asked He asked if I liked the shirt. here there He said, “I live here“. He told me he lived there. Secara umum, pronomina persona personal pronoun berubah menjadi tulangtulangan orang ketiga khusus atau legal, kecuali saat pendongeng melaporkan pembukaan-katanya sendiri I/me/my/mine, you/your/yours = him/his/her/hers we/us/our/ours, you/your/yours = they/their/theirs He said “I like your new car.” = He told her that he liked her new car. I said “I’m going to my friend’s house.” = I said that I was going to my friend’s house. Source Salah satu di antara jenis-jenis kalimat yang ada adalah kalimat langsung. Kalimat ini merupakan kalimat yang berupa ucapan atau kutipan ucapan seseorang. Salah satu ciri khas kalimat ini adalah adanya penggunaan tanda petik dua yang menegaskan kutipan atau ucapan seseorang tersebut. Kalimat ini sendiri bisa diubah menjadi bentuk kalimat lain, yaitu kalimat tidak langsung. Adapun perubahan tersebut bisa dilakukan dengan menghilangkan tanda petik dua pada kalimat langsung, dan menggantinya dengan kata bahwa yang ditempatkan sebelum ucapan seseorang tersebut. Selain itu, ucapan seseorang tersebut juga diubah sesuai kebutuhan kalimat tidak langsung tanpa mengubah maksud dari ucapan tersebut. Dalam bentuk kalimat langsung tertentu, biasanya kata bahwa tidak dipakai. Untuk lebih memahami seperti apa perubahan bentuk kalimat langsung ke tak langsung, maka artikle kali ini akan ditampilkan beberapa contoh di antaranya. Adapun beberapa contoh tersebut adalah sebagai berikut ini! Contoh 1 Pak Ujang berkata, “kalian akan kubawa ke polisi, wahai kalian para pencuri!” Pak Ujang berkata pada para pencuri itu bahwa dia akan membara mereka ke polisi. Contoh 2 Pak guru berkata, “anak-anak, hari ini bapak tidak bisa mengajar karena bapak harus mengikuti rapat antar guru yang akan dilakukan sebentar lagi. Selama bapak nanti, kalian kerjakan dahulu soal-soal yang ada di LKS. Jika selesai, nanti kalian kumpulkan ke Ketua Kelas kalian lalu simpan di meja bapak yang ada di ruang guru.” Pak guru berkata bahwa hari ini dia tidak bisa mengajar karena hari mengikuti rapat guru yang sebentar lagi akan dimulai. Sebagai gantinya, kami disuruh mengerjakan LKS hingga selesai, lalu mengumpulkannya ke Ketua Kelas dan setelah itu disimpan di mejanya yang ada di ruang guru. Contoh 3 “Kalian, ayo cepat jalannya!” teriak Omar, “nanti pesawatnya keburu terbang.” Umar berteriak kepada kami agar kami harus berjalan cepat, sebab nanti pesawat yang hendak kami naiki keburu terbang. Contoh 4 Tanpa tendeng aling-aling, dia pun menampar pipi pria itu, dan kemudian berkata, “bagaimana, sakit bukan? Tapi, kau harus tahu, bahwa rasa sakit dari tamparanku ini tidak sebanding dengan sakit hati yang kurasakan akibat perbuatanmu di masa lalu!” Tanda tendeng aling-aling, dia pun menampar pipi pria itu, dan kemudian berkata bahwa rasa sakit dari tamparannya tidaklah sebanding dengan rasa sakit hatinya akibat perbuatan pria itu di masa lalu. Contoh 5 “Andai aku tidak mengambil keputusan seperti itu,” katanya, “mungkin aku tidak akan menanggung rasa sesal yang teramat dalam ini. Dia berkata bahwa andai dia tidak mengambil keputusan seperti itu, mungkin dia tidak akan menanggung rasa sesal yang teramat dalam tersebut. Demikianlah beberapa contoh kalimat langsung diubah menjadi kalimat tidak langsung. Semoga bermanfaat dan mampu menambah wawasan para pembaca sekalian, baik itu mengenai kalimat khususnya, maupun materi pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya. Mohon dimaafkan pula jika terdapat kekeliruan yang terkandung di dalam artikel kali ini. Jika pembaca ingin menambah referensi soal kalimat, maka pembaca bisa membuka beberapa artikel berikut ini, yaitu contoh kalimat pernyataan dalam bahasa Indonesia; contoh jenis-jenis kalimat berdasarkan fungsinya; unsur-unsur kalimat dalam bahasa Indonesia; ciri-ciri kalimat dalam bahasa Indonesia; pola kalimat dasar beserta contohnya; serta jenis-jenis kalimat berdasarkan unsurnya. Sekian dan terima kasih. arti, fungsi, jenis, kata, macam, makna, pengertian, penggunaan ← Previous Next → Contoh 1Kalimat langsung Andi berkata “Aku sedang belajar matematika untuk ulangan besok”.Kalimat tidak langsung Andi mengatakan bahwa dia sedang belajar matematika untuk ulangan 2Kalimat langsung Ibu guru berkata kepadaku ”Kamu besok tidak boleh terlambat lagi”.Kalimat tidak langsung Ibu guru mengatakan padaku bahwa aku besok tidak boleh terlambat lagi. Contoh 3Kalimat langsung Pak guru berkata ”Kalian harus rajin belajar agar pintar”Kalimat tidak langsung Pak guru mengatakan bahwa kami harus rajin belajar agar pintar” Contoh 4Kalimat langsung Budi berkata kepada Dina “Din, tolong besok jemput aku ya”.Kalimat tidak langsung Budi mengatakan kepada dina bahwa ia meminta tolong dina untuk menjemputnya besok. Contoh 5Kalimat langsung Ibu berpesan kepada Andi “Andi, kalau di sekolah tidak boleh nakal”Kalimat tidak langsung Ibu berpesan kepada andi bahwa Andi kalau di sekolah tidak boleh nakal” Contoh 6Kalimat langsung Budi berkata kepada Dita “Diat, besok jangan sampai lupa untuk ikut lari-lari pagi bersama teman-teman.”Kalimat tidak langsung Budi mengatakan kepada dita bahwa Dita jangan sampai lupa untuk ikut lari-lari pagi bersama teman-teman. Contoh 7Kalimat langsung Ibu berpesan padaku, “Rin, jika di sekolah kamu tidak boleh berkelahi.”Kalimat tidak langsung Ibu berpesan padaku bahwa aku jika di sekolah tidak boleh berkelahi. Contoh 8Kalimat langsung Kakek berkata pada Udin, “Din, kalau kamu makan jangan terburu-buru.”Kalimat tidak langsung Kakek mengatakan pada udin bahwa jika ia makan jangan terburu-buru. Contoh 9Kalimat langsung Rudi berkata pada Ahmad, “Mad, nanti sore kita akan bermain bola di lapangan melawan timnya Andi.”Kalimat tidak langsung Rudi berkata pada Ahmad bahwa nanti sore mereka akan bermain bola di lapangan melawan timnya Andi.” Contoh 10Kalimat langsung Rudi bertanya kepada Bu guru, “Bu, kapan liburan tiba?”Kalimat tidak langsung Rudi menanyakan kepada Bu guru tentang kapan liburan tiba. Contoh 11Kalimat langsung Budi bertanya kepada Sinta, “Sin, kira-kira apa yang menyebabkan kebakaran semalam terjadi.”Kalimat tidak langsung Budi menanyakan kepada Sinta tentang kira-kira apa yang menyebabkan kebakaran semalam terjadi. Contoh 12Kalimat langsung Joko bertanya kepada kakeknya, “Kek, berapa usia kakek sekarang.”Kalimat tidak langsung Joko menanyakan kepada kakeknya tentang berapa usia kakeknya sekarang. Contoh 13Kalimat langsung Dedi berkata kepada kami, “Kalian harusnya menjaga kata-kata kalian agar Dina tidak marah.”Kalimat tidak langsung Dedi mengatakan kepada kami bahwa seharusnya kami menjaga kata-kata kami agar tidak marah. Contoh 14Kalimat langsung Dini berkata kepada Agus dan Bagas, “Kalian berdua jangan lagi berkelahi, karena itu tidak baik buat kalian.”Kalimat tidak langsung Dini mengatakan kepada Agus dan Bagas bahwa mereka jangan lagi berkelahi, karena itu tidak baik untuk mereka. Contoh 15Kalimat langsung Pak Bayu berkata, “Kalian jangan ramai, karena sekarang kelas 6 sedang ada ujian.”Kalimat tidak langsung Pak Bayu mengatakan bahwa kami tidak boleh ramai, karena sekarang kelas 6 sedang ada ujian. Pos terkaitSoal Kalimat Tanya Kelas 4 SD Level 4Soal Daring Menyusun Kalimat dengan 6 Pilihan KataSoal Menyusun Kalimat dengan 6 Pilihan KataSoal Menyusun Kalimat dengan 7 Pilihan KataSoal UAS Bahasa Indonesia Online Kelas 4 SD Semester 1 Ganjil – Langsung Ada NilainyaSoal UAS Bahasa Inggris Online Kelas 4 SD Semester 1 Ganjil – Langsung Ada NilainyaLatihan Soal Mengurutkan Kata Bahasa Inggris 6 Kata Pilihan Dan Kunci JawabanLatihan Soal Mengurutkan Kata Bahasa Inggris 4 Kata Pilihan Dan Kunci JawabanLatihan Soal Mengurutkan Kata Bahasa Indonesia 3 – 8 Kata Dan Kunci Jawaban Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung – Kalimat merupakan dari kata atau frasa yang setidaknya memiliki dua unsur, yakni subjek S dan predikat P. Ketika kita membaca suatu tulisan, kita pasti menemui berbagai jenis jenis kalimat baca juga kalimat aktif dan pasif, seperti kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat langsung didefinisikan sebagai kalimat hasil kutipan dari seseorang persis seperti yang dia katakan. Sedangkan kalimat tak langsung merupakan kalimat yang megutarakan kembali isi perkataan seseorang tanpa mengulangi perkataan yang diucapkannya sebelumnya. Kalimat langsung dan kalimat tidak langsung tentu memiliki ciri-ciri hingga kaidah penulisannya masing-masing. Untuk itu, berikut ulasan tentang kalimat langsung dan kalimat tidak langsung yang lebih mendalam dilengkapi dengan cara merubah kalimat langsung menjadi tidak langsung dan sebaliknya. Kalimat Langsung Seperti yang telah disampaikan di awal artikel, kalimat langsung merupakan kalimat hasil kutipan dari ucapan seseorang tanpa melalui perantara dan tanpa merubah sedikitpun apa yang ia utarakan. Contoh “Riana akan pulang nanti sore,” Desti memberi kabar Andriana berkata, “Aku mungkin tidak akan pulang malam ini. Besok aku beri kabar lagi.” “Andai waktu itu ibumu ini tidak lari, Nak,” Ibu mulai bercerita, “tidak mungkin kamu bisa sampai sebesar ini. Karena kalo ibu tidak lari, kita pasti ikut hangus bersama desa kita.” Ciri-ciri dan Tata Cara Penulisan Kalimat Langsung Untuk membedakannya dari kalimat yang lain, berikut ini adalah ciri-ciri dan tata cara penulisan kalimat langsung, Penulisan kalimat petikan diapit oleh tanda baca petik dua “ … “ bukan tanda petik satu. Contoh Benar “Aku ingin sekolah!” Arya berteriak di tengah lapangan. Salah Aku ingin sekolah!’ Arya berteriak di tengah lapangan. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik ditulis menggunakan huruf kapital. Contoh Benar Pak Pono berujar, “Jadilah orang yang berbudi pekerti luhur, jangan mau dijadikan budak nafsu” Salah Pak Pono berujar, “jadilah orang yang berbudi pekerti luhur, jangan mau dijadikan budak nafsu” Namun bila dalam satu kalimat terdapat dua atau lebih kalimat petikan, huruf pertama yang ditulis kapital cukup pada kalimat petikan pertama saja. Untuk kalimat petikan kedua, huruf pertamanya ditulis dengan huruf kecil, kecuali jika kata pertamanya merupakan kata Nama atau sapaan. Contoh “Ayo cepat!” teriak Akhsan, “nanti keretanya keburu lewat.” benar “Ayo cepat!” teriak Akhsan, “Nanti keretanya keburu lewat.” salah “Ketemu!” teriak Akhsan dari bawah, “Pak Joko sudah ketemu!” benar “Ketemu!” teriak Akhsan dari bawah, “pak Joko sudah ketemu!” salah Untuk memisahkan kalimat petikan dan kalimat pengiring menggunakan tanda baca baca juga penggunaan tanda baca koma , di antara kalimat pengiring dan kalimat petikan dengan pola susunan sebagai berikut “Kalimat kutipan”, kalimat pengiring, “kalimat kutipan” “Tadi saya lihat Neng Aisyah lari,” Pak Ujang berkata, “raut mukanya terlihat seperti habis menangis” “Kalimat kutipan,” kalimat pengiring “Serahkan saja tugas mengintai kepadaku! Aku tak akan menyecewakan kalian,” ucap Sersan Dixa sembari meninggalkan ruangan. Kalimat pengiring, “kalimat kutipan” Bung Karno pernah berujar, “Pangan adalah soal hidup dan mati suatu bangsa.” Perlu diingat bila suatu kalimat kutipan yang ditulis sebelum kalimat pengiring merupakan kalimat pernyataan atau berita, maka sebelum tanda kutip terakhir, kalimat tersebut diakhiri dengan tanda baca koma , bukan tanda titik .. Tanda baca titik . digunakan untuk mengakhiri kalimat berita atau pernyataan di suatu kalimat kutipan yang ditulis setelah kalimat pengiring. Kalimat langsung yang berupa dialog yang berurutan, maka di bagian depan kalimat kutipannya diberikan tanda baca titik dua . Tanda ini untuk memisahkan antara pihak yang mengutarakan dengan kalimat kutipannya. Kania “Nampaknya tahun ini akan jadi tahun yang besar untuk bangsa ini.” Arya “Aku setuju denganmu, mengingat tahun ini merupakan peringatan kemerdekaan yang ke-100.” Kania “Aku mendapat bocoran jika tahun ini pemerintah sudah menyiapkan dana trilyunan untuk mempersiapkan perayaan.” Arya “Benarkah? Aku kira terlalu berlebihan anggaran sebanyak itu hanya digunakan untuk sekadar perayaan. Kania “Aku sependapat, alangkah lebih baiknya jika dana sebesar itu digunakan untuk investasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.” Arya “Benar, kita semua tahu banyak anak bangsa berbakat yang harus keluar negeri karena merasa kemampuannya tidak terfasilitasi di negeri sendiri.” Kalimat langsung dibaca dengan penekanan pada intonasinya, terlebih pada bagian kalimat kutipan. Kalimat langsung terdiri dari kalimat pengiring dan kalimat kutipan. Misal pada kalimat Ayah berteriak, “Cepat pulang!”. Frasa “Cepat pulang!” dibaca dengan nada yang lebih tinggi. Hal ini agar frasa tersebut mendapat perhatian pendengar mengingat ketika pengucapkan kalimat langsung pokok utama yang ingin disampaikan terdapat pada kalimat kutipan. Kalimat Tidak Langsung Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang menceritakan kembali isi atau pokok ucapan yang pernah disampaikan seseorang tanpa perlu mengutip keseluruhan kalimatnya. Contoh Aku pernah mendengar Aisya bercerita bahwa sebenarnya ia tidak terlalu senang dengan kabar perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Tadi Bu Neti berpesan jika hari beliau tidak dapat masuk kelas karena suatu urusan. Namun, beliau memberikan tugas untuk mengerjakan LKS halaman 75. Burhani mengancam tidak masuk sekolah bila ia masih merasa mendapat bully-an dari teman sekelasnya. Ciri-ciri dan Tata Cara Penulisan Seperti hal nya dengan kalimat langsung, kalimat tidak langsung juga memiliki ciri-ciri serta kaidah penulisannya sendiri yang membuat kalimat tidak langsung berbeda dengan kalimat lain. Ciri-ciri dan kaidah penulisannya dijelaskan sebagai berikut Terdapat perubahan kata ganti orang pada bagian kalimat yang dikutip. Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti kata orang ketiga. Saya → Dia / Nama orang ketiga. Aku → Dia / Nama orang ketiga. Kami → Mereka/Nama orang ketika. Kata ganti orang kedua menjadi kata ganti orang pertama. Kamu → Saya. Kamu → Saya. Kata ganti orang kedua jamak kita’ atau kalian’ menjadi kami’ atau mereka, tergantung pada isi kalimat. Kalian → Kami. Kita → Kami Tidak perlu menggunakan tanda baca petik dua “ … “. Berkata lugas menggunakan kata penghubung atau konjungsi seperti bahwa, sebab, supaya, agar, tentang dan lain sebagainya. Jaksa itu menyatakan bahwa Jessica bertanggung jawab atas kematian Mirna karena membubuhkan racun ke dalam kopi Mirna. Pak Rahmat menyuruh kita supaya mengerjakan soal yang dipapan tulis lalu dikumpulkan ke mejanya saat jam istirahat. Andi diam sebab dia tidak mengerti apa yang sebenarnya kita bicarakan. Hanya berupa kalimat berita Kalimat tidak langsung merupakan perkataan seseorang yang kita sampaikan ulang, sehingga kalimat yang dihasilkan hanya berupa kalimat berita meskipun pada kalimat tidak langsung terdapat kutipan yang asalnya berupa pertanyaan maupun perintah. Misal Benar Andre pernah melihat Clara mengatakan bahwa dia ingin pergi dari rumahnya. Anita tadi menanyakan padaku tentang letak toilet di sekolah ini. Salah Andre pernah melihat Clara mengatakan bahwa dia ingin pergi dari rumahnya! Anita tadi menanyakan padaku tentang letak toilet di sekolah ini. 5. Kalimat tidak langsung dibaca dengan intonasi datar dan menurun pada bagian akhir kalimat Karena kalimat yang dihasilkan merupakan kalimat berita, maka kalimat tidak langsung dibaca dengan intonasi membaca kalimat berita biasa. Hal ini dikarenakan pada kalimat berita semua bagian kalimatnya dianggap memiliki kesetaraan, tanpa ada beberapa frasa yang harus ditonjolkan atau mendapat perhatian pendengar. Merubah Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung 1. Merubah Kalimat Langsung menjadi Kalimat Tidak Langsung Hal pertama yang perlu diketahui ketika merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung adalah adanya peubahan kata ganti orang yang terdapat pada kalimat kutipan, seperti berikut Kata ganti orang pertama menjadi kata ganti kata orang ketiga. Saya → Dia / Nama orang ketiga. Contoh Andi berkata, “Saya menyukai klub sepak bola Manchester United yang berasal dari Inggris.” menjadi Andi mengaku jika klub sepak bola yang dia sukai adalah Manchester United dari Inggris. Aku → Dia / Nama orang ketiga. Contoh “Aku ingin menjadi astronot!” Dika bercerita untuk di depan kelas. menjadi Di depan kelas, Dika mengaku ingin menjadi astronot. Kami → Mereka/Nama orang ketika. Contoh “Kami ingin keadilan!” terdengar teriakan para demonstran, ”usut Ahok sesuai hukum yang berlaku!” menjadi Para demontran berteriak menuntut keadilan, mereka ingin Ahok diusut sesuai dengan hukum yang berlaku Kata ganti orang kedua menjadi kata ganti orang pertama. Kamu → Saya. Contoh “Aku ingin menikahimu,” kata Sofyan sembari berlutut di depanku. menjadi Sofyan mengatakan jika dia ingin menikahi saya. Kamu → Aku. Contoh Nadia memelukku dan berujar “Kamu benar-benar beruntung bisa mendapatkan orang seperti Sofyan sebagai seorang suami” menjadi Nadia mengatakan bahwa aku sangat beruntung memiliki seorang suami seperti Sofyan. Kata ganti orang kedua jamak kita’ atau kalian’ menjadi kami’ atau mereka, tergantung pada isi kalimat. Kalian → Kami. Contoh “Selamat atas kelulusan kalian,” ucap Pradipto tulus. menjadi Pradipto memberikan ucapan selamat kepada kami. Kita → Kami Contoh Musa datang merangkul pundakku, “Tenang saja, kita pasti bisa melakukannya.” menjadi Musa lah yang meyakinkanku jika kami pasti bisa melakukannya. Namun, bila susah dalam menghafal perubahan kata ganti orang, kita dapat mengakalinya dengan cara lain, yakni mencoba memposisikan diri kita sebagai orang yang diajak bicara,. Setelah itu sampaikan informasi yang diterima, kita sampaikan ke orang ketiga. Contoh “Bisakah kamu membantu saya mengerjakan tugas bagian ini?” kata Andi. Bayangkan jika kita menjadi orang yang diajak bicara oleh Andi. Setelah itu bayangkan ada orang lain bertanya, “Andi tadi bicara apa?” Kemudian coba bayangkan jawabannya, misal Andi meminta tolong kepada saya untuk membantu dia mengerjakan tugas.’ Jawaban tersebut itulah yang menjadi kalimat tidak langsungnya. Dalam sehari-hari contoh nyata merubah kalimat langsung menjadi tidak langsung yang sering kita temui adalah merubah data hasil wawancara menjadi narasi berita ataupun paragraf baca juga jenis jenis paragraf deskriptif. Coba kita perhatikan contoh data hasil wawancara berikut, Wartawan “Sebelumnnya saya ucapkan selamat atas terpilihnya Kota Bogor menjadi The Most Loveable City. Lalu, bagaimana tanggapan Bapak atas prestasi membanggakan Kota Bogor ini?” Walikota “Terima kasih atas ucapannya, tentu prestasi ini tidak akan diraih tanpa adanya dukungan dari seluruh lapisan masyarakat Kota Bogor. Lalu, prestasi ini juga membuktikan jika warga Bogor bangga dengan kotanya ini dan tentu menginginkan perubahan ke arah yang lebih baik untuk kota ini” Wartawan “Apa langkah yang diambil pemerintah Kota Bogor setelah adanya prestasi ini?” Walikota “Tentu dengan prestasi ini, pemerintah Kota Bogor harus terus bebenah diri, terutama dalam hal infrastuktur serta mengurai kemacetan. Kita sadar jika momen ini merupakan salah satu momen penting mengingat dengan dinobatkannya Bogor sebagai The Most Lovable City tentu akan menambah atensi dunia ke Kota Bogor. Sehingga diharapkan wisatawan yang datang ke Bogor akan bertambah. Sehingga pembenahan infrastuktur dan penguraian masalah kemacetan ini menjadi fokus pemerintah untuk menciptakan kenyamanan baik untuk warga Bogor sendiri maupun wisatawan yang berdatangan nantinya.” Wartawan “Baiklah Bapak. Terakhir, kira-kira apa yang ingin Bapak sampaikan kepada masyarakat Kota Bogor terkait dengan prestasi yang bari baru saja diraih oleh Kota Bogor ini, Bapak?” Walikota “Untuk seluruh masyarakat Kota Bogor, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya atas partisipasi serta dukungan yang telah diberikan sehingga Kota Bogor dinobatkan sebagai The Most Lovable City in The World. Semoga dengan prestasi ini mampu memacu rasa cinta kita pada Kota Bogor dan semakin semangat untuk membawa perubahan pada Kota Bogor ke arah yang lebih baik.” Untuk merubah teks wawancara menjadi narasi selain memperhatikan perubahan kata ganti, kita juga dituntut menemukan setiap inti dari ucapan narasumber sehingga narasi yang kita buat nanti tidak berele-tele dan tidak mengutip seluruh pernyataan dari hasil wawancara. Sebagai contoh bila teks wawancara tersebut diubah menjadi sebuah narasi, akan menjadi seperti berikut ini, Kota Bogor baru saja dinobatkan menjadi The Most Lovable City in The World. Kota Bogor berhasil mendapatkan penghargaan ini setelah mengungguli berbagai kota dari seluruh dunia dalam voting online yang diselenggarakan. Walikota Bogor, Bima Arya, menyamapaikan ucapan terima kasih dan apresiasi terhadap seluruh partisipasi dan dukungan yang diberikan masyarakat Kota Bogor. Beliau pun menyatakan jika fokus utama pemerintah Kota Bogor saat ini adalah untuk memperbaiki infrastruktur dan mengurai masalah kemacetan. Beliau menyadari dengan dinobatkannya Kota Bogor sebagai The Most Lovable City tentu akan menarik atensi dunia ke Kota Bogor sehingga wisatawan yang datang berkunjung akan bertambah. Terakhir, Beliau berharap dengan prestasi yang telah diraih saat ini, dapat merubah Kota Bogor kea rah yang lebih baik lagi ke depannya. 2. Merubah Kalimat Tidak Langsung menjadi Kalimat Langsung Untuk merubah kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung, kita dapat menerapkan cara berikut, Contoh Hilman mengatakan jika ia akan datang ke rumahku nanti sore. Untuk merubahnya menjadi kalimat langsung yang harus kita lakukan, Menerka kira-kira apa yang Hilman bicarakan saat itu. Perlu diingat tentang kata ganti orang seperti pada saat merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, hanya saja kebalikannya. Misal dari perkiraan kita didapat kalimat seperti ini, “Nanti sore aku ke rumahmu.” Merubah kalimat yang kita perkirakan tadi menjadi kalimat tak langsung lagi untuk mengecek ulang. “Nanti sore aku ke rumahmu” → Dia nanti sore ke rumahku. Setelah mengecek ulang kalimat yang kita perkirakan, lalu tambahkan kalimat pengiring sebelum atau sesudah kalimat kutipan hingga menjadi seperti berikut, Kata Hilman, “Nanti sore aku ke rumahmu.” Contoh lain merubah kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung Shera mengatakan padaku bahwa iya tidak jadi pergi ke pesta Dina. → “Aku tidak jadi pergi ke pesta Dina,” ujar Shera. Diana berkata jika ia menyukai permainan sepak bola. → Diana mengaku, “Aku memang menyukai permainan sepak bola.” Andika menyatakan kabar Vanessa padaku tadi pagi. → “Apa kau tahu bagaimana kabar Vanessa?”, Andika bertanya padaku. Carla bercerita bahwa Ibunya Nessa ingin menemui anaknya di rumah sakit. → “Ibu ingin menemui Nessa di rumah sakit”, ujar Ibunya Nessa pada Carla Aku mengingatkan Arya agar ia tidak lupa mengambil speaker di rumahku. → “Ya, jangan lupa ambil speaker di rumahku.”, kataku pada Arya. Pembahasan kalimat langsung dan kalimat tidak langsung berserta contohnya dan cara merubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung dan sebaliknya lengkap di suguhkan bersama contohnya ini dapat menginspirasi pembaca, sehingga penerapannya dalam kalimat dapat di gunakan dengan baik dan benar. Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang di blog Artikel & Materi . Senang sekali rasanya kali ini dapat kami bagikan materi Bahasa Indonesia Kalimat Langsung dan Tidak Langsung meliputi Pengertian, ciri-ciri, contoh, dan Cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung. Mari kita bahas selengkapnya... A. Kalimat Langsung Pengertian Kalimat Langsung Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Ciri-ciri kalimat langsung 1. Pada kalimat langsung kalimat petikan ditandai dengan tanda petik. 2. Huruf pertama pada kalimat yang dipetik menggunakan huruf kapital. 3. Kalimat petikan dan kalimat pengiring dipisahkan dengan tanda baca , koma. 4. Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, harus menggunakan tanda baca titik dua di depan kalimat langsung. 5. Pola susunan Pengiring, ”kutipan” “Kutipan,” pengiring “Kutipan,” pengiring, “kutipan” 6. Cara membaca pada kalimat kutipan intonasinya sedikit ditekan. Aturan menulis kalimat langsung Dalam menulis kalimat langsung ada beberapa hal yang harus diperhatikan terutama penggunaan tanda baca, diantaranya adalah 1. Bagian kalimat petikan diapit oleh tanda petik 2 “ bukan petik 1 . 2. Tanda petik penutup ditaruh setelah tanda baca yang mengakhiri kalimat petikan. Contoh Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok.” Benar Andi mengatakan, “Aku akan pergi ke sekolah besok”. Salah “Baju itu bagus,” kata mawar Benar “Baju itu bagus”, kata mawar Salah 3. Kalimat pengiring harus diakhiri dengan satu tanda koma, terkadang tanda titik dua dan satu spasi apabila bagian kalimat pengiring terletak sebelum kalimat petikan. Contoh Andi bertanya, “Mau kemana kalian hari ini?” “Mau kemana kalian hari ini?” tanya Andi. Benar “Mau kemana kalian hari ini?”, tanya Andi. Salah 4. Jika ada 2 kalimat petikan, huruf awal pada kalimat petikan pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat petikan kedua menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan. Contoh “Coba saja minta sama ayah,” kata ibu, “dia pasti akan memberikannya.” Budi mengatakan, “Sepatu yang ku pakai sepatu mahal,” padahal kata Andre, “sepatu Budi murah.” Contoh kalimat langsung Ibu menyuruh, “Belikan ibu garam di warung!” “Jangan bergerak” gertak polisi kepada pencuri. “Siapakah yang membersihkan ruang kelas ini?” tanya bu guru sebelum memulai pelajaran. “Kak, kau dipanggil Ayah” kata ibu, “ kamu disuruh makan olehnya.” Budi berkata “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.” B. Kalimat Tidak Langsung Pengertian Kalimat Tidak Langsung Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang melaporkan atau memberitahukan perkataan orang lain dalam bentuk kalimat berita. Ciri-ciri kalimat tidak langsung 1. Tidak menggunakan tanda petik. 2. Intonasi membacanya datar. 3. Terdapat perubahan kata ganti orang, yaitu Kata ganti orang ke-1 berubah menjadi orang ke-3. “Saya”, “aku” menjadi “Dia” atau “Ia” Kata ganti orang ke-2 berubah menjadi orang ke-1. “kamu” “Dia” menjadi “saya”atau nama orang Kata ganti orang ke-2 dan ke-1 jamak berubah menjadi ”kami”, “kita” dan “mereka” “kalian” “kami” menjadi “ “mereka” “kami” Contoh Ibu berkata, “Dia adalah gadis yang baik.” Ibu berkata bahwa Ani adalah gadis yang baik Pak guru berkata, “Kalian harus menjadi anak yang rajin.” Pak guru berkata bahwa kami harus menjadi anak yang rajin 4. Biasanya ditambahkan konjungsi “bahwa”. Contoh kalimat tidak langsung Bu Guru bertanya kepada kami apakah kami sudah mengerti apa yang telah diajarkannya. Desta mengatakan bahwa dia berjanji akan mengantarkan Anisa pulang ke rumah. Hamid menanyakan tentang kapan ayahnya pulang kepada ibunya. Irwan meminta kepada Ibunya agar dia dibelikan motor baru. Hamid berkata bahwa dia akan pulang terlambat. Deni mengatakan bahwa saya harus membatunya menyelesaikan tugas. C. Cara Mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung - Kalimat tidak langsung tidak menggunakan tanda petik " - Pada kalimat tidak langsung dapat ditambahkan konjungsi “bahwa” - Dalam perubahan bentuk ini perhatikan perubahan kata gantinya Langsung —>Tak Langsung Saya —> Dia Kamu —–> Saya Kalian —–> Kami Kami —–> Mereka Kita —–> Kami Ada alternatif lain agar tidak menghafal Caranya Posisikan diri anda menjadi orang yang diajak bicara setelah itu informasikan kepada orang ketiga. Contoh 1. Kata Dhani, "Coba kamu bantu saya menyelesaikan tugas ini!" Maka anda menjadi orang yang diajak bicara Dhani, Setelah itu ada orang lain yg bertanya Dhani tadi bicara apa? jawab Dhani mengatakan supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas. Jawaban anda itulah kalimat tak langsungnya. 2. Kalimat langsung Budi berkata “Aku ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti.” Kalimat tidak langsung Budi mengatakan bahwa dia ingin pergi ke Jepang suatu saat nanti. Nah sekarang coba ubah kalimat langsung berikut ini menjadi kalimat tidak langsung. 1. Paman mengatakan,” Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.” 2. Kata Ketua Rombongan,” Terimakasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan kami,” Demikian materi Bahasa Indonesia Kalimat Langsung dan Tidak Langsung meliputi Pengertian, ciri-ciri, contoh, dan Cara mengubah kalimat langsung menjadi tidak langsung. Semoga bermanfaat.

mengubah kalimat tidak langsung menjadi kalimat langsung